Selasa, 15 September 2015

Naik Tower Jaringan

Kemarin sore saya belajar caranya naik tower yang baik dan benar (saya tidak bisa mengatakan 100% benar). Untuk lebih jelasnya lagi, saya naik tower tiga kaki (triangel tower) yang ada di BLC Klaten. Meskipun cuma naik 2 meter, sih. Tapi yang penting sudah pernah nyoba. Saya ingin banyak cerita, tapi saya cuma naik sedikit, praktek dengan safety belt, leyeh-leyeh sejenak dan turun buat gantian sama yang lain.

Di sini ada 2 alat keamanan yang tersedia dan bisa dipakai. Yaitu Safety Belt dan Seat Harness.

Seat Harness itu kira-kira seperti ini:
Kalau Safety Belt seperti ini:

Cara pakainya kayak orang ini:
Berhubung yang praktek bukan cowok saja, maka seat harness-nya diprioritaskan buat cewek. Sedangkan yang cowok pakai safety belt.

Lalu ilmu yang saya dapatkan adalah... saya tidak mencatat ketika dijelasin, jadi saya hanya mengungkapkan apa yang saya tangkap saja ya.

Seat Harness setidaknya bisa membawa beban sampai 100 kg. Keunggulan Seat Harness ketimbang safety belt adalah bisa digunakan untuk bergelantungan. Bergelantungan yang saya maksud adalah baik tangan atau kaki tidak berpijak atau berpegangan pada tower, tapi memanfaatkan Seat Harness.

Tentang tower tiga kaki:
Tower itu terdiri dari beberapa bagian yang disebut dengan stage. Masing-masing stage biasanya memiliki panjang 4 meter. Lalu jarak spanner terhadap tower adalah tidak boleh kurang dari 1/3 tinggi tower. Serta harus sama jarak masing-masing spanner terhadap tower. Contohnya, tower di BLC memiliki tinggi 32 meter (8 stage), maka jarak spanner terhadap towernya tidak boleh kurang dari 10,7 meter.

Sebelum kita naik, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan terlebih dahulu.

Yang pertama adalah kondisi tubuh. Apakah mampu untuk melakukan pemanjatan tower atau tidak? Jika keadaan kurang memungkinkan, maka lebih baik tidak memaksakan diri naik tower.

Yang kedua adalah keadaan sekitar. Walaupun saya bilang keadaan sekitar, tapi bukan berarti cuma melihat keadaan sekitar lho. Maksud saya, perhatikan keadaan lingkung, cuaca, dan jangan lupa keadaan tower. Apakah cuacanya memungkinkan untuk melakukan pemanjatan? Apakah keadaan towernya memungkinkan untuk dipanjat? Jangan sampai ketika kita memanjat tower, tiba-tiba saja towernya roboh.

Lalu pastikan kita membawa alat-alat yang diperlukan sesuai dengan keadaan. Minimal, kita memakai sepatu atau sandal yang tidak licin. Jika memakai kerudung atau mempunyai rambut yang panjang, lebih baik kerudung atau rambutnya diikat (sesuai keinginan, tapi jangan aneh-aneh) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat rambut atau kerudung yang berkibar diterpa angin. Pakai alat keamanan miniman safety belt, jika ada yang lebih baik maka gunakan yang lebih baik.

Oh, iya. Harap melakukan pelemasan ketika hendak memanjat ya.

Jika keadaan (tubuh, cuaca, tower) bagus, perlengkapan memadahi (sesuai kebutuhan), dan sudah ada tim(sesuai kebutuhan kerja). Maka anda siap untuk memanjat, kecuali anda belum mengerti tehniknya.

Ulurkan tangan ke atas depan, raih bagian tiang yang vertikal bukan horizontal, perlahan panjat tuh tower. Usahakan tangan tidak terlalu menekuk ketika memanjat. Kalau bisa, tangan diluruskan dan badan agak condong ke belakang. Tapi kalau towernya tidak dalam keadaan yang bagus, jangan condongkan badan kebelakang karena dapat menimbulkan gerakan tower bergoyang. Jika ada tali spanner yang kendor, maka usahakan kita memanjat sambil membelakangi bagian tali yang kendor tersebut. Maksudnya bukan tali tersebut berada di belakang kita, tapi tali tersebut ada di depan kita dan kita memanjat tower sambil menarik tali yang kendor tersebut.

Jika sudah sampai pada ketinggian atau tempat untuk bekerja, maka kita tinggal mengintegrasikan (memasang) alat keamanan kita dengan tower agar kita dapat lebih berkonsentrasi untuk bekerja. Tapi, bagaimana caranya?

Yang pertama adalah mengunci kaki. Apaan tuh? Akan saya jelaskan berdasarkan imajinasi saya, karena lebih mudah jika kita langsung praktek.

Perhatikan gambar jelek saya di bawah:
Kira-kira ini yang akan kita lihat kalau naik tower kaki tiga. Jika kaki kita berhenti di area warna merah, maka kita menggunakan kaki kanan untuk membuat kuncian pada area biru. Sedangkan kalau kaki kita berhenti di area warna hijau, maka kita membuat kuncian dengan kaki kiri pada area warna kuning. Ketika melakukan kuncian kaki, biasanya tubuh diserongkan ke arah kaki yang akan menunci. Setelah melakukan kuncian kaki, salah satu tangan masuk dan mendekap tower. Tunggu, rasanya penjelasan saya agak kurang bisa dimengerti. Pokoknya salah satu tangan mendekap bagian tower yang horizontal dengan lengan atas (taruh bagian horizontal tower di ketiak). Sedangkan tangan yang satunya lagi memasang alat pengaman pada tower. Kuncian tangan tersebut dilakukan secara bergantian. Sedangkan kuncian kaki tetap. Jika alat pengaman (entah itu safety belt atau seat harness) sudah terpasang, silahkan lepaskan kuncian kaki dan bekerja.

Jika pekerjaan sudah selesai, buat kuncian kaki lagi, lalu kuncian tangan dengan salah satu tangan sedangkan tangan yang lain melepaskan alat pengaman pada tower. Lakukan hal tersebut dengan kedua tangan secara bergantian. Setelah alat pengaman sudah terlepas, lepas kuncian kaki tapi pada saat yang sama harus ada salah satu tangan yang melakukan kuncian. Jika kuncian kaki sudah terlepas, lepas kuncian tangan dan turun pelan-pelan. Aturan turun masih sama dengan aturan ketika memanjat. Tangan selalu berpegangan pada bagian tower yang vertikal dan kaki selalu menginjak bagian yang horizontal. Usahakan lengan tidak terlalu tertekuk.

Ada pertanyaan? Meskipun saya bukan ahlinya dalam hal ini, akan tetapi saya harap apa yang saya sampaikan bisa berguna untuk orang lain. Terima kasih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar